Saturday, January 9, 2010

CERPEN : Kebahagiaan Yang Sirna

| Print Cerpen
Posting cerpen by: jofi_girl
Total cerpen di baca: 699 
Total kata dlm cerpen: 2196 
Tanggal cerpen diinput: Sat, 26 Dec 2009 Jam cerpen diinput: 10:19 AM
0 Komentar cerpen 

Pada hari sabtu sore, kak Joe sedang sibuk di kamarnya karena dia mau bersiap diri untuk pergi ke pesta. Tak lama kemudian, kak Joe sudah selesai, dia langsung menuju kekamar aku dengan langkah tergesa-gesa sambil teriak,” Cepetan dek!” celotehnya si kak joe. Akupun menjawab dengan sekuat tenaga,”ya..kak, hampir selesai kok.”Beberapa menit kemudian, aku pun keluar dari kamar dan menuju ke pintu depan rumah dimana kak Joe juga sedang menunggu. Tak lama kemudian kak Joe pun melihat aku dengan luar biasa. Pandangannya kepada aku tidak biasanya, akupun serontak menyakan,” Ada apa ya kak,ada yang aneh dengan diri aku.”“ Gak ada papa kok, hari ini kamu kelihatan sangat cantik dek, tapi jangan sampai cemberut ya….” Tanya kak joe“masa…sih, biasa tuh. Ayo kita berangkat entar telat loh..kak.!” jawab aku“ya..kamu betul dek. Ayo kita berangkat.” Sahut kak JoeSetelah itu kak Joe pun langsung mengeluarkan sepeda motornya dari halaman keluar. Dan akupun langsung naik sepeda motor itu bersama kakak aku. Didalam perjalanan menuju kepesta, kamipun saling ngobrol dan tanya jawab.“Dek, kalau kakak tak ada, kamu jaga orang tua kita ya sama adek kita. Dan yang paling penting jangan buat mereka menangis.” Celoteh kak Joe“Kakak bicara apa sih, jangan bicara yang aneh-aneh donk! Kakak kan gak pernah ninggalin aku!” sahut aku“Pokoknya kamu janji pada kakak kalau kamu tak kan buat mereka menangis dan jaga mereka ya!” jawab kak Joe“Ya..Yaa aku janji kok, kakak aku yang ganteng.” Jawab aku.Beberapa menit kita pun diam tanpa ada pertanyaan satu sama lain dan, kak joe pun mengendarai kendaraan dengan begitu kencangnya sampai akupun takut.“Kak, jangan cepat-cepat ntar kita jatuh loh.” Tanya aku“Tenang aja dek, kita gak kan jatuh kok!” jawab akuSelang berapa menit kemudian, tiba-tiba aku melihat sebuah mobil besar, yang sering aku sebut truck besar dihadapan aku yang sedang melaju berlawanan. Spontan aku teriak kepada kakak aku,”Awaassssssssssssssss!”Kak Joe pun tak sempat memberhentikan sepedanya, maka terjadilah sebuah kecelakan, yang menurut aku sangat tragis.Ketika terjadi kecelakaan itu, suaranya begitu sangat keras sehingga masyarakat yang ada disekitarnya pun sangat terkejut sehinnga semuanya keluar,Salah satu diantara mereka, langsung memanggil Polisi karena mereka tak berani langsung jika dia memanggil ambulance.Setelah polisi datang, maka ambulance pun dipanggilnya dan tak lama kemudian aku sama kak Joe dibawa kedalam ambulance tuk menuju rumah sakit terdekat. Dan Polisi itu pun langsung menghubungi orang tua aku mengabari kalau aku dan kak aku sedang di rumah sakit. Polisi itu dapat nomor telepon orang tua aku dari handphone aku yang jatuh itu, sedangkan handphone kakak aku hancur berkeping-keping dan berserakan kemana-mana.Beberapa jam kemudian, Orang tua aku tiba di depan rumah sakit dan langsung menuju ke lobby dan menanyakan ruang berapa aku dirawat, akhirnya mereka melangkahkan kakinya ke ruang kamar aku tapi dihadang sama polisi, polisi tersebut memberi kabar kalau aku dan kakak aku mengalami kecelakan di suatu tempat. Akhirnya pun polisi meninggalkan orang tua aku. Mereka menunngu aku dan kakak aku di luar kamar rawat. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari kamar rawat .“ Maaf, apa anda orang tua mereka yang sedang dirawat didalam.?” Tanya dokter“ Ya Dok, kami orang tua mereka! Bagaimana keadaan mereka dok?” tanya ibu“ Bisa kita bicarakan masalah ini, ke ruang saya aja.” Jawab dokterAkhirnya, orang tua aku dan dokter menuju ruang dokter, mereka pun mulai ada percakapan.“ Apa yang terjadi dengan kedua anak saya Dok!” tanya ibu“ Anak ibu yang cewek tidak apa-apa, hanya ada bagian dari badannya yang mengalami patah tulang.” Jawab si dokter“ Trusssss!” tanya ibu“ Kalau anak ibu yang cowok, Ibu harus sabar ya…….Anak ibu tak bisa kami tolong, Dia sudah pulang ke pangkuan-Nya.” Jawab dokter“Apaaaaaaaaaaa, Pak anak kita Joe sudah tak ada didunia ini”Celoteh si ibu sambil menangis“ Bu, kita harus sabar! Ini sudah takdir kita! Kita harus ikhlas terima apa yang terjadi dengan anak kita.” Celoteh si ayah“ Maaf dok, trus anak kami yang cewek dia pasti baik kan, dok!” tanya si ayah“ Anak anda pasti baik-baik saja tak ada masalah, Tapi……….”jawab dokter“ Tapi Apaaaaaaaa Dok, Katakan saja !” jawab ayah dan ibu“ Jika anak ibu selama 24 jam tidak siuman, maka anak ibu akan mengalami koma. Karena kepala anak ibu terbentuk benda keras.” Penjelasan okter“Komaaaaaaaa,…” tanya si ibuSetalah ayah dan ibu mendengar berita ini, berita yang sangat menyakitkan bagi mereka, tapi mereka dengan sabar dan ikhlas menerimanya. Dan mereka pun keluar dari ruang dokter dan menuju ruang rawat aku. Dan ayah aku pun memberitahu kepada ibu aku, kalau beliau harus mempersiapkan pemakaman kakak aku.Besok pagi hari, semuanya sibuk untuk mengurus pemakaman kakak aku.. Sedangkan saudara aku yang bernama Dhieka, dia yang menunggu aku di rumah sakit. Dan kak Dhieka mengucapkan doa “ Ya Tuhan Kau maha Kasih, Berilah kesembuhan bagi saudara aku ini, jangan kau ambil dia dari keluarganya, Jadikanlah dia seorang cewek yang tegar untuk hadapai semuanya.”Dia berkata dalam hati.Dia membisikkan kata-kata ke telinga aku,” cepat sembuh Gyet, semua sudah menuggu kamu.”Sore harinya, Ibu aku dating ke rumah sakit dan menuju ke kamar rawat aku dan bertemu dengan kak Dhieka. Akhirnya mereka pun saling ngobrol satu sama lain.“ Tante, sabar ya…..! aku yakin tante, Gyeta pasti kuat hadapi ini semuanya.” Tanya Dhieka“Ya, Tante tau kok Dhieka! Yang tante bingungin sampai sekarang tentang pertanyaan tentang kakaknya kelak.” Tanya ibu“Tante,………sekarang yang penting Gyeta siuman dulu. Kalau masalah itu, kita lupakan sebentar aja. Dan dhieka juga tau apa yang terjadi sama Gyeta selama dia masih sadar, kalau Gyeta punya masalah sama lambungnya kan, Tante.” Celoteh dhieka“ Ya dhiek, itu emang betul! Jawab ibu“ Oh ya, tante sudah makan! Aku belikan nasi di kantin ya…” Tanya Dhieka“ Sudah kok dhiek. Justru tante yang mau tanyakan ke kamu, apa kamu sudah makan dari kemaren?” tanya ibu“ Sudah tante, aku tadi pagi makan roti dan buah. Disini kan ada buah dan roti kan!” jawab Dhieka“Ya Tuhan Dhieka, Jadi mulai kemaren kamu belum makan nasi sama sekali.!” Tanya ibu dengan nada marah“ Belum…………..” Jawab Dhieka dengan nada yang sangat pelan sekali“ Sekarang kamu ke kantin dulu, Beli makan untuk kamu, jangan biarkan perut kamu kosong. Biar ibu yang disini.Tante gak mau lihat kamu sakit seperti anak tante ini.” Celoteh ibu“ Ya tante, Dhieka ke kantin sekarang.” Jawab DhiekaSetelah itu Dhieka pun menuju kekantin untuk membeli makannya, tapi dia pun seolah tak punya nafsu makan. Nafsu makannya hilang karena dia terus memikirkan keadaan aku yang sedang terbaring ditempat tidur. Setelah makannya selesai, dia langsung ke kamar rawat aku. Ketika Dhieka mau duduk, tiba-tiba ibu aku menanyaka sesuatu kepadanya.“ kamu sudah selesai makan, Dhieka!” tanya ibu“ Sudah tante.” Jawab dhieka“ Oh ya, diek, tante mau tanya sama kamu?” tanya ibu“ Tanya aja tante, tak ada yang aku rahasiakan kok.” Jawab dhieka“ kenapa kamu tuh sangat sayang sama gyeta, padahal saudar-saudarnya tidak seperti kamu. Tante merasa aneh banget?” tanya iu“Aneh Gimana sih Tante, aku nggak ngerti….!” Tanya dhieka“ Apa yang kamu rasakan ke Gyeta itu, rasa sayang pada saudaranya atau lebih. Maaf yaaa kalau tante berbicara itu kepadamu, dhieka!” tanya ibu“ Gak lah tante, aku tuh sayang samaaa gyeta, hanya sebagai saudara saja.” Jawab dhiekaTiba-tiba, Dhieka mempunyai pikiran yang sangat aneh di hatinya, fia pun bertanya pada hati kecilnya, apa benar yang dikatakan tante soal itu, Dhieka pun sadar apa yang selama ini dia lakukan sudah melebihi rasa kasih sayang kepada saudaranya, tapi kalau betul ini bukan rasa sayang kepada suadara tapi yang lain. Trus perasaan apa yang dirasakan oleh Joe saat itu, karena rasa yang diberikan oleh Joe saat itu melebihi rasa yang diberikan kepada adeknya. Aaaahhhhhhhhh, tak tau lah, perasaan apa ini, yang jelas saat ini, aku khawatir tentang keadaanya.Ketika Ibu melihat dhieka bengong atau melamun, dia memegang pundaknya dan Dhieka pun kaget bangaet saat itu.“ ah tante, buat orang kaget saja.” Tanya Dhieka“ Bukan tante yang buat kamu kaget. Tapi kamu sendiri yang buat kamu kaget.” Jawab ibu“ Kok aku, ya tante!” tanya dhieka“ Ya kamu………, karena kamu melamun saja. Emang kamu sedang mikirin apa?” tanya ibu“ Gak mikirin apa-apa kok tante, aku cuman bingung aja sama gyeta.” Jawab dhieka“ loh, emang kenapa dengan gyeta dhiek! Dia kan sekarang tak sadarkan diri sampai saat ini. Trus apa yang buat kamu bingung tentang dia?” tanya si ibu“ Gini loh tante, gyeta kan pernah cerita sama aku tentang seorang cowok yang suka sama dia, Namanya Roney. Dan katanya dia akan memperkenalakan dia sama Joe. Tapi dia belum sempat memperkenalkan roney kepada kakaknya apalagi dia sekarang terbaring tak berdaya.” Celoteh di Dhieka“ Oh itu, ya itu sudah takdir anak tante yang harus siap dijalani dan…..”jawab ibu tapi tiba-tiba diam seketika.“ Dan……., kenapa tante?” tanya dhieka“ Dan dia harus kehilangan kakak yang ia sayangi. Ketika dia akan sadar dari tidur panjangnya dia pasti akan menanyakan tentang kakaknya dan tante tak tau apa tante kuat mengatakan semuanya ini kepadanya.” Celoteh ibu sambil mengeluarkan tetesan airmatanya“Tante, harus kuat dan menceritakan apa yang sudah terjadi pada dia dan kakaknya.” Jawab ibu“Oh ya makasih ya Dhieka, kamu sudah menjaga anak tante yang sakit ini!” jawab ibu“Sama-sama tante, Gyeta juga saudara aku kok!” jawab dhieka“ Sekarang kamu pulang aja, kamu istirahat dirumah biar gak sakit sekalian. Kalau kamu sakit juga, kasihkan kan orang tua kamu juga.” Jawab ibu“ ya tante, aku pulang sekarang.” Jawab dhiekaAkhirnya kak dhieka pun melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kamar rawat aku, sedikit demi sedikit dia pun semakin menghilang dari ruang rawat aku hingga aku pun tak bisa melihat dia. Disekitar aku, yang ada diruang rawat aku hanya ibu aku saja.Aku melihat kesedihan di mata ibu aku yang sedang menuggu aku yang terbaring dan tak berdaya. Seandainya waktu itu aku bisa berkata satu kata saja, aku hanya ingin bilang ke ibu aku, jangan lah ibu menangis.Tak lama berapa jam kemudian, Ibu aku pun berkata kepada aku yang tak berdaya, “ Cepatlah sembuh anakku, sebenarnya ibu, ayah dan adikmu sayang sama kamu. Semuanya merindukan dirimu seperti dulu meskipun itu tak bisa kita kembalikan sang waktu. Ibu sangat sayang kepadamu.” Jeritan ibu sambil meneteskan airmatanya yang kemudian airmata itu dihapuskan dengan sebuah kain kecil.Ketika aku melihat Seorang ibu aku yang menangis apalgi sampai mengeluarkan airmatanya, aku tak kuat melihat semua itu. Tak tau apa yang harus aku lakukan, aku hanya bisa meneteskan airmata yang keluar dari mataku setelah mendengar jeritan ibuku, jika aku bisa mengucapkan kata aku hanya bilang thanks ibu.Setelah bebrapa menit kemudian…Saat itu aku masih mendengar suara ibu aku yang sedang menangis dan meneteskan airmata. Tiba-tiba sebuah cahaya yang terang membawa aku kesebuah tempat yang indah. Dan tempat itu tak asing bagi aku, aku sepertinya sudah pernah kesini. Tapi aku lupa, kapan aku ketempat itu, aku bingung seorang diri disebuah tempat itu, tempat itu seperti sebuah taman yang begitu banyak pohon-pohon yang hijau tapi aneh,tempat itu tak ada orang lain kecuali aku, didepan aku begitu banyak kabut sehingga akupun begitu sangat takut.Kuterus melangkahkan kaki aku serta menelusuri sebuah tempat itu dengan rasa ketakutan, kuterus berjalan dan jalan tanpa henti hingga aku menemukan sebuah tempat istirahat, sebuah tempat duduk. Akhirnya akupun berhenti dan istirahat di tempat duduk itu, aku hanya duduk seorang diri sambil berkata,” Kenapa tak satu orang pun yang aku temui, sebenarnya aku dimana!” sambil meneteskan airmata. Tak henti-hentinya airmata aku yang aku keluarkan sampai ada seseorang yang berada didekat aku. Aku tak tau kapan orang itu berada didekat aku, aku tak melihat seseorang lewat didepan aku. Dia berkata,”Dek, jangan kau sedih! Kamu harus pulang ke ayah ibumu.” Akupun sangat terkejut setelah mendengar suara itu, Suara itu seperti suara kak Joe, aku pun langsung menatap dan menoleh disamping aku. Dan yang aku lihat benar itu adalah kak Joe, kaka yang aku sayangi.Akupun terus menanyakan kita sekarang ada dimana, tapi kak Joe tak menjawab satu pertanyaanku saja, dia hanya memeluk aku dengan erat dan terus mengucapkan,”pulanglah ke ayah dan ibu.” Setelah aku mendengar perkataan itu akupun terus berkata,” kakak juga pulang bersama aku ya…!” celoteh akuTapi apa jawaban yang aku dapat saat itu, tak da satu jawaban yang aku dapatkan. Aku pun begitu sangat heran dan aneh tempat apa ini, tapi hati aku mengatakan tak masalah karena kakak yang aku sayangi ada didekat aku sekarang bersambung.... 


0 comments:

 

Semangat Berbahasa © 2008 using D'Bluez Theme Designed by Ipiet Supported by Tadpole's Notez Based on FREEmium theme