Saturday, January 9, 2010

CERPEN : I. Kenyataan Pahit Yang Harus DiHadapi

| Print Cerpen
Posting cerpen by: jofi_girl
Total cerpen di baca: 741 
Total kata dlm cerpen: 3264 
Tanggal cerpen diinput: Thu, 24 Dec 2009 Jam cerpen diinput: 6:17 PM
0 Komentar cerpen 

Sebut saja nama aku Gyeta, orang sering panggil nama aku dengan sebutan Gie. Aku punya satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Tapi aku lebih dekat dengan kakak laki-laki aku yang bernama yohanes, aku panggil dia dengan sebutan Jo. Aku dan dia selalu bersama-sama tak pernah pisah. Jika kita saling pisah kita satu sama lain akan merasa ada suatu kekurangan. Kami bukan dari keluarga yang elit tapi cukup lah untuk makan sehari-hari. Semua saudara aku tak ada yang bekerja karena kami semua masih sekolah. Kami terutama kak Jo yang tidak kuat melihat jika ayah dan ibu kita menagis di dalam kamarnya.Ketika aku pulang sekolah, aku masih sekolah SMP loh. Aku baru keluar dari gerbang sekolah setelah sampai didepan pintu gerbang sekolah, tiba- tiba langkah kakiku berhenti seketika, Aku terkejut sekali apa yang aku lihat saat itu, mungkin bagi orang lain itu biasa tapi bagi aku itu tak pernah terjadi. Aku melihat seorang cewek yang bernama Vita, dia adalah kakak kelas aku. Dia menangis di depan kak Jo, tak hanya itu dia tuh gila atau pa lah….Aku pun langsung menghampiri Kak Jo karena aku takut kalau kak Jo yang disalahin. Tak hanya Kak Jo yang aku takuti saat itu tapi aku penasaran apa yang buat Vita itu menangis hingga histeri.Aku langsung Tanya ke dia, “ Kak Vit, Kenapa kau menangis?” aku bertanya sambil menatap Kak Jo yang sedang bingung.“Aku….sudah melakukan apapun untuk Kakak kamu, tapi apa kenyataannya! Nothing.” Jawab si VitaMendengar Jawaban si Vita, aku pun makin bingung saat itu, apa yang sudah dilakukan oleh Kak Jo. Aku pun tak berpikir sangat jauh sekali kalau Kak Jo sudah berbuat lebih jauh sama Kak Vita. Disitu suasana masih ricuh banget, kak Jo hanya berdiam saja melihat Kak vita sedangkan aku sedang bertanya-tanya dalam hati aku ini. Aku pun serontak.“Diammmm…Apa kak Vita tidak bisa menyelesaikan secara tenang” Aku menjerit.Bukannya kak Vita malah tenang tapi malah semakin histeris saat itu. Aku pun langsung ambil langkah 100% dari perasaan aku. Aku langsung bertanya kepada kak Jo.“Kak Jo, sebenarnya apa yang terjadi, tolong jelasin kak jangan diam saja” Tanya aku.Dia pun menJawab dengan mudahnya,” Dik, Kamu tidak percaya sama kakak kandungmu sendiri. Aku tak berbuat apa-apa dik.”Aku pun makin bingung saja saat itu, aku pun tak tahu harus berbuat apa untuk mereka sedangkan aku tidak tahu permasalahan itu. Pikiran aku dan badan aku pun lemas seketika dan akhirnya aku pun pingsan seketika itu pula.Setelah sadar dari pingsan tersebut, tiba-tiba aku sudah ada di rumah sakit. Disitu ada Ayah, ibu, Paman, Tante, Vita dan kak Jo. Secara spontan akupun langsug membenci kak Joe dan kak Vita, aku sebenarnya tak punya alasan untuk membenci dia.“ Dik, kamu sudah siuman sekarang. Kak Jo takut kehilangan kamu dik.” Tanya si Kak Jo“ Kak Jo masih sayang sama aku, tapi aku benci sama kak Jo. Kak Jo jahat sama aku…” aku pun menjawab dengan nada yang sangat cetus sekali.“ Kau tidak seharusnya berkata seperti itu….” Sahut si VitaAku pun bingung sama kak vita, maunya apa sih dengan kak Jo, seketika dia menangis, sekejap dia baik sama kak Jo. Dia itu siapanya kak jo sih, aku pun bertanya dalam hati aku sendiri.“ kenapa kamu bela dia, dia kan sudah buat kamu menagis.” Tanya akuSi Vita pun tidak ada Jawaban satukata pun dia hanya diam dan diam.“Kak Jo bisa kau jelaskan apa yang terjadi………..” Tanya aku“ Okey…..aku akan jelasin semuanya kepada mu. Tapi kamu harus janji kalau kamu tidak akan takut sesuatu.” Jawab si kak Jo“ Takut…. Apa yang aku takutin Kak Jo!” Jawab akuKetika kak Jo mau menceritakan sesuatu tiba-tiba datanglah seorang suster dan akupun disuruh istirahat dan tak boleh berkata banyak. Maka dari itu akupun dikasih obat tidur. Akhirnya akupun tertidur dengan pulas setelah diberi obat tidur dari suster.Setelah aku tertidur, Dokter memanggil kedua orang tua aku dan kak Jo pun juga ikut. Mereka semua melangkahkan kakinya untuk menuju keruang dokter. Setelah sampai di ruang dokter. Dokterpun menjelaskan sesuatu kepada ayah, ibu dan kakak aku.“ Ibu dan Bapak, setelah saya melihat hasil tes anak anda yang bernama Gyeta dari labotarium yang menyatakan kalau anak anda punya penyakit tukak lambung.” Jawab si dokter“ Dok, apa penyakitnya sudah kronis atau masih gejala saja?” tanya si ibu“ Penyakit anak anda ini masih gejala saja tapi untuk menghindari hal yang buruk. Anak anda setiap bulan sekali mohon dilakukan check up lambung. Agar kita bisa mengkontrol.” Jawab si dokter“ Baik dok, kami akan lakukan yang terbaik untuk anak kami.” Jawab si ibuDitengah obrolan ibu sama dokter, tiba-tiba kak Jo menayakan sesuatu kepada dokter.“ Dok, apa adik saya ini bisa sembuh dengan penyakitnya!” Tanya si kak Jo“ Penyakit yang dideritanya tidak bisa sembuh, selamanya dia akan akan melakukan check up dan sedot asam lambung.” Jawab si dokter.Setelah beberapa menit kemudian si dokterpun melanjutkan perkataan yang menjelasakan pernyataan tadi.“ Adik anda bisa sembuh jika ada mukjizat dari Tuhan.” Jawab si dokter.Setelah mendengar penjelasan dari dokter, Ayah, ibu dan kak Jo sangat sedih sekali saat itu sambil melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruang dokter. Ayah dan ibu menuju kekamar yang merawat aku sedangkan kak Jo tidak menuju kekamar rawat melainkan dia menuju kesuatu tempat yang buat hatinya tenang dan nyaman. Dia menuju ke tempat doa, dia berdoa dengan ketulusan hatinya.“ Ya tuhan…Jangan Kau ambil adik yang aku sayangi. Kau adalah maha kasih, maha penyayang.Ya tuhan… jangan kau jauhkan dari sisiku, Kau beri dia untuk aku kini jangan kau ambil dia dari aku.Ya tuhan… jika aku bisa memohon, ambil nyawa aku sebagai pengganti nyawa adik aku.Tuhan…aku harus berkata apa kepada dia tentang penyakit yang dia derita.Amin”Setelah kak jo berdoa, dia pun tak lagi merasakan gelisah dan takut. Hatinya merasa tenang dan tentram. Akhirnya dia kembali menuju kekamar rawat adiknya. Dia berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya kepadanya. Setelah tiba, kak Jo dihampiri oleh kak Vita dan dia pun menanyakan sesuatu kepada kak Jo.“ Jo, kamu tidak apa-apa kan. Kamu habis dari mana sih Jo.” Tanya si Vita“ Aku baik-baik saja kok. Sebenarnya kamu tuh maunya apa sih dari aku…” Jawab si Jo“ Maksud kamu apa sih Jo, aku tidak mengerti…” sahut si Vita“ Ah lah kamu jangan pura-pura tidak ngerti lah…inikan mau kamu vit.” Tanya si Jo“ Okey..aku memang salah apa yang terjadi dengan adik kamu, dia kan hanya adik kamu bukan pacar kamu, kenapa sih Jo…kamu tuh menyanyangi adik kamu melebihi sayang kepada adiknya!” Jawab si vita“ Dari pertama kali kamu bilang kalau kamu suka sama aku, aku dah bilangkan kalau adik aku adalah hidup aku, aku tidak akan berikan sayang aku kepada orang lain kecuali kepada adik aku itu.” Sahut si Jo“ Jo… sadar, dia itu hanya adik kamu. Aku lakukin itu karena aku sayang sama kamu, aku tidak mau kehilangan kamu Jo.” Jawab si vita“ Karena kamu..penyakit adik aku semakin parah…kamu harus tahu vit…! Adik aku itu terkena lambung….apa kamu tak punya perasaan sedikit saja untuk dia.” Tanya si Jo“ Apa dia terkena penyakit lambung….itu tidak mungkin Jo, dia itu sehat…!” Jawab si Vita.Berdebatan antara kak Jo dengan kak Vita masih berlanjut sampai suara mereka berdua terdengar keras sekali, akhirnya Ayah pun keluar dan menghampiri kak Jo dan kak Vita.“ Apa kalian tidak bisa melupakan masalah kalian berdua sebentar saja. Apalagi kamu jo..Adik kamu tuh didalam lagi sakit bukannya buat Suasana tenang malah rebut sendiri.” Tanya si ayah“ Maaf yah!” Jawab si Jo“ Ayah mohon kepada kalian berdua agar tenang.” Sahut si ayah.Setelah itu ayah pun kembali munujur kamar rawat aku dengan diikuti kak Jo dan kak Vita. Kemudian ayah dan ibu meninggalkan kak Jo, kak Vita dan aku yang sedang tidur. Serta beliau menyuruh kak Jo menjaga aku yang sedang sakit. Kak Jo disebelah aku dia sedang mengeluarkan air matannya.“Dik, kamu cepat sembuh ya….. Kak Jo ingin kita bisa main bersama-sama lagi.” Rintihan kak Jo didalam hatinya.Diapun terus meneruskan apa yang di ucapkannya didalam hatinya.”Tuhan…Lihat adik aku yang masih polos ini, kau beri cobaan yang sangat berat sekali. Kenapa bukan aku Tuhan yang Kau beri cobaan ini. Kenapa mesti dia …! Tuhan… beri dia kekuatan didalam hatinya..!”Beberapa menit kemudian akupun mulai sadar dari tidur aku, dan orang pertama yang aku cari dan aku sebut cuman satu nama saja yaitu Kak Jo. Setelah mendengar suara aku, diapun senang sekaligus terkejut.“ Ini Kak Jo, gyet…” sahut kak Jo“ Kak..jangan pernah ninggalin gyeta ya kak…! Gyeta sayang sekali sama kak Jo.” Tanya si aku“ Kamu bilang apa sih…Jangan bilang yang aneh…Kak Jo tak kan pernah ninggalin kamu dik karena kak Jo sayang banget sama kamu.” Jawab si kak JoSetelah mendengar itu akupun senang banget. Tak tau harus bilang apa saat itu. Tapi ada satu penasaran yang buat hati aku tidak tenang. Akupun sampai sekarang masih bertanya-tanya dalam hati aku….Aku ini sebenarnya sakit apa sih! Aku sudah melakukan check up tapi sampai sekarang belum tahu hasilnya , sampai-sampai aku merasakan sakit di perut yang sangat luar biasanya sampai aku tidak bisa menahan rasa sakit itu. Akhirnya akupun menanyakan kepada kak Jo, karena aku yakin kalau dia tidak akan berbohong kepada aku.“ Kak, aku mau Tanya sesuatu ke kamu tapi kakak harus janji dulu sama aku.” Aku bertanya dengan perasaan takut“ Tanya apa dik, dan janji apa!” Jawab si kak Jo“Ok, kak harus Jawab dengan jujur ya…..” sahut si aku“Kakak pasti jujur sama kamu dik. Kamu Tanya apa sama kakak.” Jawab si kak Jo“ Kak, selama ini aku kan melakukan check up tapi sampai sekarang hasil testnya kok belum keluar ya…! Aku ini sebenarnya sakit apa sih kak!” tanya si aku“ Dik, kamu cuman sakit perut aja kok, kamu gak perlu piker yang aneh-aneh ya! Jawab si kak Jo ( dia menjawab dengan berat hati dan dia meminta maaf kepada adiknya di dalam hatinya )“ Kak Jo, jangan bohong, kalau aku hanya sakit perut aja tidk perlu bawa ke dokter kan. Kan bisa diobati dirumah.” Tanya si akuBerulang kali aku terus menyakan itu sama kak Jo tapi tetap kak Jo gak mau Jawab sejujurnya, akhirnya aku penasaran apa yang aku derita saat ini, maka aku mencari tau sendiri tentang kesehatan aku ini. Sampai saat itu aku pun masih tidak percaya dengan perkataannya kak Jo. Tiba-tiba ditengah obrolan aku sama kak Jo, suara kak vita memotong perbincangan aku dengan kak Jo dan kak Vita kembali menjelaskan yang terjadi kemarin didepan sekolah aku.“ gyet, kak Vita minta maaf ya…kak vita sudah buat kamu begini.” Jawab kak vita“ Gak papa kok kak vita, ini bukan salah kak vita ! tapi sebenarnya apa yang terjadi sama kak vita sehingga kakak menagis dengan histeri seperti itu?” tanya si aku“ Udah lupain saja, yang penting semua ini yang salah adalah aku karena aku sangat egois dan kakak jo tidak bersalah sama sekali.”Jawab si kak vitaAkhirnya akupun istirahat, dan aku boleh pulang dari rumah sakit sampai dokter mengijinkan dan Kak Jo pun ikut menungu sampai dia ijin tidak masuk sekolah tapi dia tetap belajar. Aku melihat semangat kakak aku yang pantang mundur, tidak mudah menyerah aku senang sekali. Sampai-sampai suatu saat aku ingin seperti kakak aku…!Sore harinya, dokter melihat keadaan aku saat itu, dan dokter ingin berbicara sama kak jo. Aku tidak tahu kenapa kak Jo disuruh keruangan dokter. Aku bertanya- tanya dalam hati aku,apa mereka membahas tentang kesehatan aku saat ini. Aku sangat ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti mereka. Disitu aku mengikuti mereka dengan hati-hati sekali supaya mereka tidak tahu. Akhirnya akupun sampai diruang dokter, aku melihat mereka bicara dan sangat kebetulan sekali, saat itu pintu ruang dokter tidak tertutup dengan rapat dan akupun bisa mendengar pembicaraan mereka berdua.Setiap kata dari mereka aku terus mendengarnya tapi ada sesuatu yang tidak aku ketahui selama ini ternyata akupun mengetahui. Sesuatu itu sangat buruk dan penyakitkan bagi aku. Aku mendengar perkataan dokter kepada kak Jo“ Lambung adik kamu sekarang sudah tidak normal lagi seperti lainnya. Dia harus melakukan sedot asam lambung setiap kali dia merasakan sakit seperti ini lagi.” Tanya si dokter“ baik dok.” Jawab si kak JoMendengar perkataan itu, aku merasa kaget,takut dan sedih. Semua badan aku terasa sakit sekali. Akupun tak kuat menahan itu, akhirnya aku menagis dengan kencang sekali dan mengeluarkan airmata yang sangat banyak sampai kak jo dan dokter mendengar suara aku, mereka mendekati aku.dan kak Jo bilang sesuatu ke aku.“ Dik, kamu… disini ngapain seharusnya kamu istirahat. Kamu belum sembuh dik.” Tanya si kak Jo“Kak, sampai kapan pun aku berisitirahat aku tidak akan sembuh. Aku akan tetap sakit seperti ini. Betul kan..kak.” Jawab si aku dengan meneteskan airmata“Jadi…kamu sudah tahu semuanya tentang penyakit kamu!” Jawab si kak Jo“ Kak jahat…kakak sembunyi’in ini dari aku. Apa aku tidak bisa terima apa yang sudah ditakdirkan. Apa kakak pikir aku tidak kuat apa yang diberikan oleh Tuhan…Jawab kak jangan diam” tanya si akuKak Jo pun hanya bisa diam dan melihat aku yang sedang menagis. Akupun tak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata kepada kak Jo“Kakak kan yang menyuruh aku agar kuat dan tabah dalam hadapi semuanya…Kak, aku tau ini sangat tidak adil bagi aku dan kamu, tapi belum tentu tidak adil menurut Tuhan…Kakak percaya kan..kalau Tuhan itu maha pengasih kak. Tolong kak jo jangan pernah kasihan sama aku,kak.” Celoteh si aku“ aku ingin seperti merekaaa semuanyaaaaaaaaa meskipun dengan keadaan aku seperti ini.” aku mengatakannya sambil menagis.Aku terus mengeluarkan kata-kata tanpa henti dan kak Jo tak kuat melihat aku seperti ini, akhirnya kak jo memeluk aku dengan erat sekali dengan kasih sayang nya.“Maafin ya dik, kakak janji kakak tidak akan berbuat seperti ini. Kak percaya kalau kamu pasti kuat.”Jawab si kak Jo sambil meneteskan sedikit airmatanya dan mengusap airmata biar tidak kelihatan kepada akuKak Jo pun berpura-pura sabar, tabah dan tegar dihadapan aku tapi aku tahu kalau kak Jo sangat sedih sama seperti aku juga. Aku berpura-pura senang dan gembira seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Akhirnya aku dan kak Jo menjalani kehidupan ini seperti biasanya yang tak pernah terjadi apa-apa dengan aku.Kamipun saling melupakan apa yang sudah terjadi slama ini, aku dan kak Jo menjalani semuanya seperti biasanya yang tidak menganggap kalau aku ini sedang sakit tapi kak Jo sedang memperlakukan aku seperti anak lainnya yang sehat.Pada waktu itu, kak Jo sedang menonton TV, tiba-tiba terdengar suara handphone yang sedang berdering, kemudian dia melihat siapa yang menelponnya, dan yang menelponnya adalah teman laki-lakinya yang bernama Roy,“Halo…ya ada pa!” jawab Kak Jo“Joe, teman-teman kita yang duduk dibangku SMP mau mengadakan Pesta kumpul-kumpul loh! Semua diundang dan tak terkecuali. Makanya aku kasih kabar ke kamu, tapi pesta ini berpasangan loh, jadi gak boleh sendirian. Kalau kamu datang sendirian maka kamu tidak boleh masuk ke pesta itu.” Penjelasan Roy“ Tapi Roy, kamu tau sendirian kan, kalau aku tak punya cewek, yang aku punya sekarang cuman adek aku yang namanya Gyeta. Gimana nih, Roy! Apa aku masih bisa ikut ta….? Tanya Kak Jo“Ya….Gimana ya..susah sih kamu, makanya kalau cari cewek jangan suka milih-milih ntar jadinya seperti ini loh.” Jawab Roy“ Aduh….kok gitu sih, Aku kan sudah bilang ke kamu beratus-ratus kali kalau aku gak kan cari cewek karena aku sayang banget sama adek aku, makanya aku gak mau bagi kasih ke orang lain kecuali sama adek aku. “ penjelasan Kak Joe“ Ya..ya..maaf deh! Aku punya ide nih ke kamu? Tapi gak tau kamu setuju atau tidak dengan ide aku!” jawab Roy“ Ide apa-an nih….” Jawab kak Jo“ Gimana kalu kamu datang bersama adek kamu aja, kan teman-teman kita gak tau kan gimana wajahnya adek kamu, trus kamu bilang aja kalau itu cewek kamu, Beres kan.” Jawab Roy“ Gieeeela…., kamu tak papa ta..Kasih aku ide seperti itu, ya gak mungkin lah bro aku bilang seperti itu. Gimana dengan perasaan dia, pasti tersinggung.” Jawab Kak Joe“ Ya.. kamu bisa kasih tau kalau itu adek kamu, beres kan.” Jawab Roy“ Ya udah deh, thanks ya atas infonya dan idenya.” Jawab kak Joe“ Ya udah kalau gitu, bye…sampai ketemu dipesta ya!” jawab RoySetelah selesai percakapannya dengan Roy, dia langsung mematikan TV-nya dan menuju ke kamar aku. Sesampai didepan kamar aku, dia melihat adeknya yang sedang bersedih hati dan meneteskan airmata. Dia pun tak tega melihat adeknya seperti itu, dia langsung masuk kekamarnya tanpa mengetuk pinta dan dia langsung menyapa adeknya.“ Dek, kenapa kau menangis, apa yang sedang kau pikirkan sehingga kau meneteskan airmatamu yang berharga ini?” tanya Kak Joe“ Gak da apa-apa kak.” Jawab aku“Jangan lah kau bohong pada kakak mu ini, karena aku tau kamu. Coba ceritakan kepada kakakmu ini.” Jawab kak Joe“ Aaaaaaaku cuman berpikir, gimana dengan nasib aku jika kakak tak ada didekat aku, karena hanya kakak yang sayang sama aku. Sedangkan ayah dan ibu lebih sayang dan perhatian kepada adek. “ jawab aku“Dek, kamu gak boleh berkata seperti itu, apalagi itu adalah orang tua kita.” Jawab kak Joe“Ya aku tau kak, Tapi…….” Jawab aku“SSSssssssssssst…aku gak mau dengar lagi omongan seperti itu . Dek kamu harus janji sama kakak, kalau kamu akan selalu menjaga orang tua kita dan adek kita jika kakak tak ada. Kakak mau lihat kamu setegar baja, selembut sutra dan seterang bintang dimalam hari.” Jawab kak Joe“ Maksudnya…apa ya kak, aku tak ngerti nih.” tanya aku“maksudnya, kamu harus setegar baja jika kamu hadapi ujian apaun hidup ini, kamu harus selembut sutra untuk menacari solusinya atau berpikir positif dan kamu juga harus seterang bintang ketika hadapi semua orang. “ penjelasan kak Joe“ maksudnya seterang bintang..apaan sih!” tanya aku“Kamu harus tersenyum dimanapun, kapanpun didepan orang-orang, jangan kau tunjukkan kesedihanmu maupun sakit hatimu ke orang itu. Punyalah hati pemaaf yang seterang bintang dimalam hari, punyalah senyuman seindah sinar bintang. “ penjelasan kak Joe“ Ya kak, aku kan janji padamu. Ngomong-ngomong kak sedang apa kesini?” tanya aku“ kakak mau mengajak kamu kepesta teman-teman kakak dan ntar aku kenalin kamu ke teman-teman kakak. Kamu mau kan…!” tanya kak Joe“ Ya aku mau kok !” jawab aku“ kalau gitu sabtu besok jam 6 sore kita berangkat ya….” Jawab kak Joe“ Yup…beres deh.” Jawab akuSetelah itu kak Joe ninggalin kamar aku dengan begitu cepatnya sehingga aku pun tak sadar kalau kak Joe sudah tidak ada dikamarku.
 Bersambung.... di KEBAHAGIAAN YANG SIRNA


0 comments:

 

Semangat Berbahasa © 2008 using D'Bluez Theme Designed by Ipiet Supported by Tadpole's Notez Based on FREEmium theme